PJS Bupati Pangandaran“MAGGOT Mempunyai Nilai Ekonomis Tinggi”

    PJS Bupati Pangandaran“MAGGOT Mempunyai Nilai Ekonomis Tinggi”

    PANGANDARAN JAWA BARAT - Kami, Bank Sampah Induk Sahate mengadakan pelatihan budidaya maggot dengan tema untuk terciptanya ekonomi berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat dan lingkungan "kata Rian Hidayat", Direktur Bank Sampah Induk SAHATE Kabupaten Pangandaran di TPS3R Induk jln Japuh pamugaran Cikembulan, Senin (7/10/2024)

    Disampaikan Rian bahwa, pelatihan ini diikuti oleh 50 orang dari Bank Sampah se-kabupaten Pangandaran, perguruan tinggi di Pangandaran, dan elemen masyarakat lainnya.

    “Dimana tujuannya Menuju Pangandaran ZEROwaste Agar masyarakat bisa mengelola sampah organik skala rumah secara mandiri untuk terciptanya ekonomi berkelanjutan dari pemanfaatan sampah organik melalui budidaya maggot "ujarnya".

    Sementara, di tempat yg sama PJS Bupati Pangandaran Drs Benny Bachtiar memaparkan bahwa, sampah bagi sebagian orang menjijikan tapi bagi sebagian orang menjanjikan, dari sampah ini berbagai manfaat hingga bisa dijadikan untuk Pupuk Kompos, dijadikan bahan kerajinan, media tanam, bahan biogas dan listrik dll.

    Demikian juga apa yang dilakukan oleh Bank Sampah induk Sahate Pangandatan ( BSISP) mampu mengolah sampah menjadi bernilai rupiah. 

    Kelompok ini mengolah sampah organik untuk menghasilkan maggot, yang mana Maggot adalah larva yang berperan dalam mengurai materi organik, seperti bangkai hewan, sisa-sisa makanan, tumbuhan dll. 

    Maggot mudah untuk dibudidayakan dengan biaya yang murah mendapatkan berbagai hasil yang menggiurkan, selain pengurai sampah Maggot dapat digunakan untuk mengolah limbah organik, seperti sisa-sisa makanan, limbah pertanian. 

    Maggot juga untuk pakan ternak, selain itu maggot juga menghasilkan Kasgot (Kasgot adalah uraian atau sisa dari sampah yang dimakan hasil dari budidaya maggot, Kasgot ini digunakan sebagai pupuk tanaman).

    Pangandaran ini adalah salah satu destinasi wisata bahari unggulan di Jawa Barat, ini kan komplek permasalahanya...ya salahsatunya adalah masalah sampah.

    Sampah ini bukan sesuatu yang tidak bernilai tetapi setelah diolah bisa bernilai juga secarara ekonomi. Maka dari itu kolaborasi ini sangat diperlukan, tentu peran bapa ibu sebagai penyelemat lingkungan dengan pelatihan budidaya maggot BSF ini tentunya bisa memberikan nilai manfaat, memberikan wawasan pandangan yang positif buat kita "kata Benny'. 

    Menurutnya Pangandaran dengan jumlah 10 Kecamatan, 93 Desa, kebutuhan dasar jangan mendatangkan dari daerah lain, maka pemberdayan ekonomi masyarakat disektor pertanian yang di tunjang maggot perlu diberdayakan “

    Dari maggot bisa untuk makanan ternak, minyak maggot, bahan baku kosmetik, tepung maggot dan pasgot untuk pertanian. Maka dari itu saya berharap kebutuhan pupuk pertanian yang ada di pangandaran ini bisa disuplay dari hasil maggot yang di buat oleh masyarakat Bank Sampah induk Sahate Pangandaran (BSISP) "ujarnya". (Anton AS) 

    pangandaran jawa barat
    Anton Atong Sugandhi

    Anton Atong Sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Polri Bongkar Sindikat Judi Online yang...

    Artikel Berikutnya

    Fraksi Gerindra Sepakat Raperda APBD Tahun...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati

    Ikuti Kami